ChristofelD. Nababan (2009). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo. Skripsi. Program Studi ekonomi Pembangunan. Universitas Sumatera Utara. Ghozali, Imam (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati Inimerupakan pasar tani pertama di Gununhgkidul guna meningkatkan harga jual komoditas pertanian. Ketua Gapoktan Karangrejek, Samiran mengatakan, pasar tani ini diharapkan bisa menjadi embrio awal pasar lelang. Harapannya bisa meningkatkan nilai jual hasil pertanian para petani setempat. "Pasar tani ini jadi embrio awal untuk pasar lelang. KetuaAsosiasi Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Utara (P3SU), Fadhillah Boy bahkan mengungkapkan saat ini harga pakan ternak melambung tinggi. Berdasarkan data dari Fadhillah, saat ini bahan baku jagung untuk ternak seharga Rp5800, padahal sebelumnya masih berada di harga Rp 3500an. Terkait hal ini,diketahui bahwa melambungnya pakan Terkiniid, Grobogan – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar panen jagung nusantara dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional sekaligus memastikan dan mengoptimalkan produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak dalam negeri secara mandiri. Panen jagung nasional berlangsung hingga akhir tahun 2021, dimana AnggotaDPR /MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dapil III Sumut, Djarot Saiful Hidayat menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, dihadiri Bupati Karo, Ketua DPRD Karo dan Bupati Simalungun, Senin (20/7/2020), di Museum Letjen Jamin Ginting Desa Suka Kecamatan Tigapanah. Pandeglang- Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen jagung di Pandeglang. Panen tersebut dilakukan di lahan seluas 120 hektar. Amran tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB di Desa Kadujangkung, Kecamatan Mekarjaya, Pandeglang, Banten. Turut hadir di lokasi terdapat Bupati Pandeglang Irna Narulita. Informasimarketing di Kalbar termasuk harga produk bisa menghubungi langsung Bp. Galuh Nova 082226917177 ya pak. Tks. Saya petani dari tanah karo,sumut. saya mau minta info tempat pembelian benih jagung manis paragon. Mohon info marketing jagung pertiwi di wil.jonggol kab.Bogor jabar nama,no tlp/WA. Reply. K9KjR. This block is broken or missing. You may be missing content or you might need to enable the original module. Image 12 November 2021 Karo, - Kabupaten Karo mayoritas masyarakatnya hidup dari hasil pertanian, selain pariwisata. Diketahui sebelumnya, harga tomat terpantau anjlok dimana sebelumnya masih dikisaran Namun harga cabai merah keriting perlahan harganya merangkak naik. Sementara komoditas lainnya terpantau stabil. Berikut harga komoditas pertanian di Kabupaten Karo, per tanggal hari ini, Jumat 12/11 siang. NO .Nama Barang, Harga RP Satuan Berastagi – KG – KG 3. Buncis - KG 4. Cabai Hijau – KG 5 .Cabai Merah – KG 6 .Cabai Rawit Kasar – KG Rawit Halus – KG 8. Daun Sop / Seledri – KG 9. Daun Prey KG 10. Jagung Manis KG 11. Kentang Kuning – KG 12. Kentang Merah KG 13. Kol Bulat / Kubis KG 14. Kol Bunga Karo – KG 15. Labu / Jambe – KG 16. Sayur Pahit – KG 17. Sayur Putih – KG 18. Terong Antaboga – BAL 19. Tomat – KG 20. Wortel Karo – KG 21. Jipang Besar – RAJUT 22 Anak Jipang KG 23. Selada KG 24. Sayur Botol – KG 25. Terong Belanda – KG Catatan Harga bisa setia hari bisa berubah dan berbeda tergantung wilayah pasar lokasi Sumber Pajak Roga Berastagi, Kabupaten Karo.RT/TO 5549 views This block is broken or missing. You may be missing content or you might need to enable the original module. Berita Terkait Adsense Google Auto Size Jakarta, – Budidaya jagung di Tanah Karo, Sumatera Utara Sumut saat ini mulai menggeliat. Tingginya permintaan benih jagung berkualitas, merupakan salah satu tanda akan bangkitnya minat menanam jagung di Sumut. Jagung di Sumut ditanam secara sederhana secara turun temurun. Budidaya jagung di Tanah Karo terkendala pada wilayah yang sebagian besar terletak di dataran tinggi, sehingga tidak semua varietas dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. “Kendala utama yang dirasakan petani adalah harga benih jagung yang mahal tapi kualitasnya tidak sesuai. Selain itu, budidaya jagung di dataran tinggi rentan terhadap serangan penyakit hawar dan busuk tongkol yang berpotensi menyebabkan tanaman gagal panen,” kata Sarjana Purba, Kabid Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Karo. Serangan kedua penyakit tersebut menyebabkan pertanaman gagal panen karena merusak daun dan tongkol sehingga tanaman tidak bisa berproduksi. Karena itu, Dinas Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Karo merintis kerjasama dengan Balitsereal, Balitbangtan untuk membantu menyediakan benih jagung berkualitas dan sesuai dengan kondisi agroekosistem di Kabupaten Karo. Menurut Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Munarta Ginting pelatihan teknologi produksi benih jagung hibrida di Balitsereal yang berlangsung pada tanggal 28-31 Oktober 2018 bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petugas dinas dan kelompok tani Kabupaten Karo dalam menangkarkan benih jagung. “Pelatihan berlangsung selama empat hari dan diikuti oleh 15 orang peserta/pengajar akan lebih banyak pada pembelajaran teknik perbenihan jagung hibrida serta pengelolaan penyakit di dataran tinggi” kata Ginting. Penanganan pasca panen benih, salah satunya dengan mengolah tongkol menjadi benih sehingga menjadi produk yang bernilai tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Karo. Kepala Balitsereal Muhammad Azrai saat memberikan sambutan mengemukakan bahwa riset jagung di wilayah dataran tinggi merupakan salah satu prioritas dalam pemuliaan jagung di Balitsereal. Karo merupakan salah satu lokasi uji multi lokasi sebelum varietas dirilis. Salah satu varietas yang berhasil dalam ujicoba di Karo adalah Nasa 29 yang mempunyai ketahanan terhadap penyakit hawar daun dan busuk tongkol pada ketinggian sampai m dpl. Nasa 29 juga menampakkan sifat prolific bertongkol dua apabila ditanam pada wilayah dataran tinggi. Karenanya, Nasa 29 merupakan pilihan tepat dan dapat dikerjasamakan produksi benihnya dengan Pemda Kab Karo. Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama untuk mendukung program perbanyakan benih jagung hibrida di Kabupaten Karo bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Karo dan pelaksana UPTD Perbenihan Jagung Kabupaten Karo. Pada tahap awal, perbanyakan benih akan dialokasikan untuk mendukung program mandiri benih di Kabupaten Karo sebagai upaya menyediakan benih berkualitas dan tersedia di lokasi petani. Immanuel, ketua Kelompok Tani menyatakan kegembiraannya dengan adanya pelatihan tersebut. Ia berharap kerjasama ini dapat mengatasi permasalahan kelangkaan benih di Karo. Di akhir acara, Balitsereal menyerahkan benih jagung hibrida Nasa 29 secara simbolis kepada Sekretaris Dinas Pertanian Kab Karo. Pemda Kab Karo berharap kerjasama antara Balitbangtan dengan Pemda Kab Karo dapat terus berlanjut guna menjadikan Karo sebagai lumbung jagung di Sumut. Balitbangtan Balitsereal Jagung Hibrida Jagung Nasa 29 Wakil Ketua Komisioner KPPU Jakarta Saidah Sakwan menyampaikan paparan solusi keluhan komunitas petani jagung didampingi oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Kepala KPPU Medan Ramli Simanjuntak SH MH. SUMBER/Ist TANAH KARO – SUMBER Komunitas petani jagung di Karo menyampaikan keluhan mengenai anjloknya harga jagung ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU RI Perwakilan Medan, Jalan Gatot Subroto No. 148 Medan, Rabu 21/2/2018. Dalam pertemuan yang didampingi oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH ini, rombongan disambut oleh Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPD Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU Medan Ramli Simanjuntak SH MH. Tekad Brahmana selaku perwakilan komunitas petani jagung Karo menjelaskan, hingga kini belum ada kemampuan solusi yang cepat atas permasalahan harga jagung di Karo. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya produktivitas lahan dan tanaman sehingga pendapatan para petani selalu pada posisi rendah dan bahkan selalu merugi. “Hal ini kian diperparah dengan faktor pasca panen petani, dimana harga sering anjlok atas permainan kualifikasi serta persediaan hasil panen dari para tengkulak dan penampung,” ungkap Tekad didampingi Fredy Sebayang, Sapta Sebayang dan Sarjana Sinulingga selaku pemrakarsa pertemuan. Disamping itu, kata dia, pihaknya juga mengalami beberapa kendala diantaranya, permasalahan pupuk, permasalahan benih tanaman pangan dan permasalahan pemasaran hasil pertanian. Hal ini banyak dialami petani jagung khususnya di kawasan Kecamatan Tiga Binanga dan Lau Baleng. Bupati Karo Terkelin Brahmana SH membenarkan keluhan yang diutarakan oleh komunitas petani jagung. Menurutnya, sebelumnya pihaknya melalui Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Sarjana Purba STP MM telah berkomunikasi dengan komunitas petani jagung Karo terkait anjloknya harga komoditi jagung di Sumut khususnya di Karo. Disampaikan, Pemkab Karo selaku pemerintah akan membuat program kedepan untuk meningkatkan indeks pertanaman, mengurangi dampak perubahan iklim, perluasan areal tanaman baru PATB, bantuan sarana dan prasarana serta pemberdayaan kelembagaan pertanian. “Permasalahan komoditas jagung inilah yang akan dicarikan solusi. Karena fakta dilapangan harga jual tidak sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah HPP. Panjangnya jalur distribusi, belum adanya program kemitraan secara MoU pada komoditi jagung di Sumut,” jelas Terkelin. Sementara, Wakil Ketua Komisioner KPPU Jakarta Saidah Sakwan mengatakan, solusi tersebut dapat dilakukan dengan cara harga jual disesuaikan dengan HPP, memotong jalur distribusi dengan cara membuat perjanjian kerja sama MoU atau program kemitraan komoditas jagung di Sumut, khususnya Karo. “Misalnya kemitraan industri pakan dengan kelompok tani, karena sesuai amanah UU tentang kontrak kerja No. 5 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2008 jo PP No. 17 Tahun 2013. Peraturan ini mendukung sebagai payung hukum,” tutupnya. Hadir dalam acara monitoring komoditas jagung tersebut diantaranya, Ny. Sariaty Terkelin Brahmana, Kepala Bappeda Kabupaten Karo Nasib Sianturi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karo Ir. Paten Poerba dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Sarjana Purba STP MM. PARDI SIMALANGO Dibaca 1,981 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CqNyKvH6V0ybYzxgZdSbbjLGVPdgjv_X0F_oTlQKVd9o-Txhe4cuHw== You are here Home / Archives for PertanianTanah Karo, 27/6 Antarasumut – Sejumlah lahan pertanian tanaman tomat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, terserang hama sehingga mengakibatkan buah tomat membusuk menjelang dipanen. Beberapa petani di Kabupaten Tanah Karo, Kamis, menyebutkan, serangan hama jenis “rhizoctonia” itu umumnya diawali dengan munculnya bercak berwarna coklat kehitaman pada permukaan kulit tomat dan kemudian melebar hingga membuat buah menjadi busuk. Kondisi tanaman tomat yang sudah terserang hama busuk buah sulit berkembang secara normal, sehingga banyak petani memilih lebih awal memetik buah tomat untuk menghindari serangan hama menjadi lebih parah. “Buah tomat yang terserang penyakit “rhizoctonia” umumnya mengalami retak dan kemudian membusuk,” ucap L. Purba, petani Desa Pancur Batu, Kabupaten Karo. Menurut dia, hama tersebut umumnya muncul di tengah minimnya curah hujan yang mengguyur salah satu sentra produksi pertanian di wilayah itu. Buah tomat yang terserang hama “rhizoctonia” umumnya sengaja dipetik dan dibuang petani dan dibakar di sekitar lahan tersebut karena kelak dianggap dapat menambah tingkat kesuburan tanah. Purba menambahkan, sebagian besar wilayah Karo selama hampir satu bulan terakhir relatif minim diguyur hujan. Diakuinya, serangan hama tersebut turut menjadi pemicu anjloknya harga jual tomat di tingkat petani menjadi turun tajam. “Harga tomat di desa kami saat ini hanya sekitar per kilo gram,” ujarnya. Sementara, harga tomat semula diharapkan oleh kalangan petani di daerah itu bisa mencapai di atas per kg, terkait dengan meningkatnya permintaan pasar menjelang bulan puasa Ramadhan. Ia memperkirakan serangan hama “rhizoctonia” juga terjadi hampir merata di Kabupaten Karo. “Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi serangan “rhizoctonia”, kecuali secepatnya memetik buah tomat yang belum relatif parah terkena serangan hama,” ucap Purba. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Tanah Karo selama ini merupakan salah satu sentra produksi tomat terbesar di Sumatera Utara Sumut. Buah tomat yang dipanen petani di daerah itu umumnya dipasarkan ke sejumlah kabupaten/kota di Sumut.TNA Tanaman bawang prei sudah tidak asing bagi masyarakat Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo karena desa ini merupakan salah satu sentra penghasil bawang prei di Sumatera Utara. Pada umumnya, usahatani bawang prei tidaklah menjadi sumber pendapatan utama bagi petani bawang prei di Desa Jaranguda. Sumber pendapatan lainnya adalah usahatani wortel, usahatani tomat, dan tanaman hortikultura lainnya. Walaupun usahatani bawang prei tidaklah menjadi prioritas utama, namun usahatani bawang prei diperkirakan akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan keluarga. Bawang prei Allium porum L di luar negeri jenis ini dikenal sebagai leek. Jenis ini tidak berumbi dan daunnya lebih lebar dari jenis bawang merah atau putih. Pelepahnya panjang dan liat, bagian dalam daun pipih. Bawang daun ini bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Pertumbuhan bawang prei menginginkan ketinggian sekitar m dpl. Curah hujan yang tepat sekitar mm/tahun. Suhu udara tempat tumbuh tanaman ini 18-25°C. Tanah dengan pH netral 6,5-7,5 cocok untuk budi daya bawang prei. Jenis tanah yang cocok ialah andosol bekas lahan gunung berapi dan tanah lempung yang mengandung pasir. Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan. Umumnya petani kita menggunakan stek tunas. Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Secara teknis di lapangan, pertanaman bawang prei banyak mengalami kendala dalam budidayanya misalnya masalah pengolahan lahan, pemakaian pupuk serta adanya serangan hama dan penyakit tanaman, Dari hasil kunjungan ke Desa Jaranguda pada tanggal 3 Juli 2012 yang lalu di salah satu lahan petani bawang prei ditemukan adanya pertumbuhan yang abnormal dengan keadaan visual tanaman dan lahan sebagai berikut 1. Sebagian tanaman tumbuh kerdil. 2. Daun tanaman bawang prei tampak layu seperti mengalami kekeringan dan terdapat bercak coklat sepusat. 3. Pada sebagian akar tanaman terdapat warna merah muda. 4. pH tanah rata-rata diukur dengan soil tester yang diambil dari beberapa tempat di lahan pertanaman tersebut adalah 5,2. 5. Petani menggunakan pupuk kimia dalam jumlah banyak dan pupuk kandang yang belum difermentasi. selengkapna banci i downloadndu bas uji labolatorium perei jaranguda Hama lalat buah kembali menyerang tanaman jeruk di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang mengakibatkan produksi jeruk turun drastis sehingga mengakibatkan harga di pasaran melambung tinggi. Walaupun harga tinggi, kalau tidak ada buahnya kan sama saja, kata salah seorang petani. Sebentar lagi adalah waktu panen jeruk di Tanah Karo, sehingga serangan lalap buat ini mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi para petani. Para petani sangat mengharapkan agar pemerintah turun tangan kembali untuk mengatasi serangan lalat buah ini. Pemerintah provinsi dan pusat sudah pernah membantu menganggulangi bencana’ lalat buah ini tetapi hasilnya belum dapat mengatasi serangan lalat buah yang semakin gencar. Harga jual buah dipasaran berkitas antara Rp. – Rp. Jeruk-jeruk di Tanah Karo sudah mengalami penurunan produksi sejak beberapa tahun belakangan ini, untuk itu peremajaan jeruk sudah wajib dilakukan, tetapi kendala yang dihadapi para petani adalah sulitnya mendapatkan bibit tanaman jeruk yang berkualitas. Mari kita tunggu peran serta pemerintah untuk membantu petani jeruk di Tanah Karo. Serangan penyakit hawar daun pada tanaman jagung petani di Kabupaten Karo, Sumatra Utara masih terus terjadi dan sangat merugikan pada saat memasuki masa panen. “Serangan hawar daun khususnya terjadi pada tanaman petani jagung yang menggunakan merek tertentu. Hipajagin Himpunan Petani Jagung Indonesia sudah melihat dan mencoba membantu petani,” kata Ketua Hipajagin Karo TS Brahmana di Medan, Sabtu 26/5. Serangan terbesar penyakit hawar daun itu terjadi pada tanaman jagung di kawasan Kecamatan Tiga Binanga. Sedikitnya 20 persen dari sekitar hektare lahan jagung di 19 desa dan satu kelurahan di Tiga Binanga sudah terserang. Menurut dia, serangan hawar daun pada saat sedang memasuki musim panen di beberapa sentra di Karo tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat masa panen puncak sudah tidak lama lagi yakni pada akhir Juni atau awal Juli. “Kalau serangan penyakit itu masih terus berlangsung hingga panen raya, sulit dibayangkan bagaimana kecewa dan meruginya petani,” katanya. Apalagi dewasa ini harga jual jagung tidak terlalu menggembirakan dan bahkan bisa turun pada masa panen besar nanti. Harga jagung petani dewasa ini berada di kisaran per kg. Buah asal Tanah Karo Sumut kian terpojok oleh buah impor yang peredarannya membanjiri pasar tradisonal dan modern wilayah itu. Bisnis buah impor ini malah sampai ke pelosok dan pinggiran kota. Indikasinya buah asing ini bukan lagi dominasi pembeli berkantong tebal, tapi juga orang biasa. “Ini yang bikin kita Mate nyonyor. Ada istilah Jjeruk Tanah Karo- nasibmu kini,” kata Tarigan, petani jeruk di Tanah Karo, Senin 19/3/2012, ketika disambangi di kebunnya. Menurutnya, sejak jeruk impor masuk ke hingga pedesaan, jeruk hasil taninya gak laku lagi. Kalau adsa pembeli hanya satu dua orang. “Sisanya busuk. Makanya kita malas memetiknya,” tandasnya bernada prustasi. Di pasar, memang harga jeruk Tanah Karo yang dulu primadona Indonesia, harganya lebih mahal dari jeruk China misalnya. Selisihnya sekitar Rp15000-1800/kg. Sebelumnya berdasarkan data diungkapkan Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Pemprov Sumut Djaili Azwar, 7 Februari, dalam Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura Tahun 2012 dan Koordinasi Rancangan Tahun 2013 Wilayah Barat, di Medan, dua tahun terakhir Sumut mengimpor ton buah. citraindonesia Program keseriusan pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya petani di Kabupaten Karo dilakukan melalui pengembangan tanaman dan ternak. Ini merupakan langkah awal Pemkab Karo melaunching visi – misi Bupati terpilih, DR HC Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, dan Wakil Bupati, Terkelin Brahmana, SH. Sebagai tahap pertama dalam program itu bekerjasama dengan pihak perbankan yang akan memberikan pinjaman lunak dan Badan Pertanahan Nasional BPN dalam mkemudahan membuat sertipikat tanah. Ini sebagai anggunan pihak petani ke pihak perbankan dan camat serta para kepala desa menjadi motivator. Hal ini dikatakan Asisten II Drs Simon Sembiring, yang juga ketua tim teknnis dihadapan bupati, wakil bupati, pihak perbankan, stake holder dan ratusan petani, camat, kepala desa, Jumat 3/2 di aula kantor bupati, Kabanjahe. Program awal ini dimulai di sembilai kecamatan, meliputi Kabanjahe, Simpang Empat, Naman Teran, Dolatrayat, Tigapanah, Munte, Barusjahe, Merek dan Merdeka. Menurut Simon, pemohon dari petani ke pihak perbankan sebanyak 134, yang lolos verifikasi 18 peserta, dan 4 diantaranya sudah memenuhi akad kredit dengan pihak perbankan. Bupati Karo DR HC Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dalam kata sambutannya mengatakan, dalam membangun pertanian agar pihak pemerintah dan masyarakat tani tidak separuh hati. Selama ini pembangunan pertanian tak ubahnya bagai kiasan, kacamata lemb’ yang berarti, pembohongan dan kepura – puraan. “Rumput – rumput yang kering akan terlihat menghijau dan segar. Sekali pun kawat duri akan terlihat semak-s emak menghijau dan segar, kalau lembu itu dipakaikan kacamata reben. Mungkin kiasan ini ada benarnya dengan kondisi pertanian saat ini di Sumatera Utara dan di Tanah Karo pada khususnya. Wacana pembangunan pertanian begitu menggaung dimana-mana, namuan wujudnya sungguh jauh dari harapan,” tutur bupati. Pembangunan pertanian, misalnya di sektor tanaman hortikultura berkaitan erat dengan peternakan. Sebab, pupuk kandang dari ternak cukup potensial menyuburkan tanaman. Pemerintah memprogramkan, setiap masyarakat yang memiliki anak lembu, sapi atau pun kerbau dari hasil peternakannya akan dibayar Rp 500 ribu per ekor. “Diharapkan dengan motivasi ini, petani dapat memahami begitu penting dan manfaatnya ternak dalam mendukung kesinergisan ini,” ujarnya, didampingi Kadis Pertanian, Agustoni Tarigan SP, Kadis Peternakan, Drg Jenggi Surbakti. Penangkar bibit jeruk siam mandu, Sadrah Sembiring yang dikonfirmasi disela -sela launching tersebut, mengaku positif. Dia menilai, keseriusan pemerintah cenderung tidak didukung masyarakat petani, sehingga program selalu gagal. Misalnya, gerakan secara massal pembasmian lalat buah, menurutnya petani tidak melaksanakan apa yang ditekankan pemerintah. “Pemerintah lakukan pembasmian lalat buah, sementara petani tanpa disadari justru membuat pengembangan. Petani tidak membuang buah – buah jeruk yang busuk dan jatuh di bawah pohon,” ungkapnya. Sadrah mengatakan,, jeruk yang dirusak telah menelurkan ratusan bahkan ribuan bibit hama lalat buah. Menurutnya, anjuran agar buah yang busuk itu ditanam, namun dibiarkan saja oleh petani. epm/j simantab

harga jagung di tanah karo